Just my imagination, come in my sweetest dreams everyday
Wanna be silent but its hard, keep in my head but i dont have anyspace in my mind lol.. so, berapa ram sih yang gua punya?? Entahlah :D
Terimakasih lagi untuk Tuhan, karena membiarkanku sanggup untuk mengetik, walaupun tangan dan mata sudah melambaikan bendera putih. Terimakasih untuk imajinasi yang datang bergentayang duatahun lalu. Yaps ini tulisan udah kelar dari dua tahun lalu :D ohiyaa, buat temenku yang suka banget minjemin aku novel makasih ya (Anggy, wilda etc, thanks a lot girls!) ini aku persembahkan FanFict ini buat tarrraaaaaaaaaaaaaa! anggy, wilda, dan kaliaaaan! #pelukCiumMuaaaachh, so here the cast :
1.Me!! (Lee Shin Ae)
2.My beloved
3.Leader
4.Siwon
5.Sweetest Heechul
6.Ryewook
7.Shindong
8.Main dancer, Eunhyuk
9.Sweet Vocal
10.Donghae
11.(Kibum sibuk drama, Kangin has military, hangeng out)
“Oppa, kau sebenarnya mau kemana?” tanyaku dalam hati namun ia tetap tidak menjawab, tangannya masih erat memelukku dan menutup mataku.
“Oppa, ayolah.. ada apa ini? jangan bercanda!” seruku
“Diamlah, tunggu sebentar lagi.” Balasnya
“ah! Jinja!” gerutuku, aku sudah tidak tahan untuk membuka mataku.
“Baiklah, kita sampai.” Diapun mulai melepaskan tanganya. Mataku masih terpejam.
“Ayo, buka mataku.”pintanya lembut.
Akupun membuka mataku. Pandanganku masih tertuju pada oppa. Sekilas cahaya lampu menerpa pipiku, aku memandang sekitar dan detik berikutnya aku sangat takjub!
“Ehem! Ottoke? Choaaa?” tanya Oppa gugup, namun senyumnya merekah lebar.
“Ne! Nomu nomu nomu choanikka!” sahutku dengan semangat
Pemandangan ini benar-benar membuatku takjud, deretan bunga tersusun rapih dan sangat indaaaah bertuliskan namaku “Lee Shin Ae” yang dibawahnya dilanjutkan dengan bunga yang berbentuk hati lalu dibawahnya adalah nama Oppa!
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
“Ae shi!!! Ae shi!” brogbrogbrog suara keras dari pintu membangunkanku.
“Aigoo.. uri makcik! Akh makcik ini! ne arasso, aku sudah bangun.”
“Cepatlah! Sudah jam berapa ini?!”
Perkenalkan namanya adalah Moon Bi. Dia adalah bibiku yang sangat cerewet. Walaupun sebenarnya dia sangat cerewet namun aku sangat menyanginya. Hanya dialah keluargaku satu-satunya disini dan tentu saja aku juga sangat menyayanginya. Tapi, inilah yang membuatku kesal! Dia selalu membangunkanku disaat mimpiku sedang menuju klimaksnya! Ah sial. Aku berusaha membuka mataku telak, melangkahkan kakiku ke kamar mandi namun “Duk!” kepalaku terbentur dinding. “Aaaaaakh jeongmal!” teriakku.
“Ya, Ae shi! Bangunlah lebih pagi dan ini makanlah.”
“Arasso arasso! Kau selalu mengatakan itu setiap hari. Apakah kau tidak merasa bosan?” sindirku.
“Neodu ara, aku peduli padamu. Karena itulah bibimu ini akan selalu mengingatkanmu.”
“NE ARASSO!” tegasku
“Geundeo, apa kau sudah lihat?”
“Mwo?” tanyaku sambil menyantap makanan dengan lahap.
“Itu... dia sudah ada di tv, dia.. sudah debut.” Bibiku menjelaskan dengan nada hati-hati. Aku pun terdiam sesaat mendengar nama itu.
“Ae shi, temuilah dia dan..” Moon Bi menatapku sedih.
“Ah! Aku terlambat! AIGOO~ mianhe ajumma. Aku harus pergi sekarang.” Aku buru-buru setelah melihat jam yang menempel ditanganku.
“Hei, habiskan dulu minumnya!”
“Aku pergi.” Akupun segera berlari.
“Anak itu! Selalu saja terlambat kerja!”
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
Aku berjalan menyusuri jalan panjang ini, selalu seperti ini. yang aku tahu hanyalah bekerja. Ini hidupku dan inilah pilihanku.
“Hai!” tepuk seseorang mengenai bahuku.
“Hai! Wooah tumben berangkat siang?” tanyaku
“Apa itu yang harus kau ucapkan? Harusnya aku yang bilang KAPAN KAU BERANGKAT PAGI?! PABO!” teriaknya.
Aku hanya tertawa mendengar sindirannya. Dia adalah temanku satu-satunya yang bertahan sampai saat ini, namanya Sully. Oh ya, sekarang aku tinggal dikorea tepatnya bagian selatan. Aku pergi dari negaraku memutuskan untuk melanjutkan sekolah disini. Aku pindah saat aku masih remaja, setelah lulus SMP di Indonesia. Benar, aku adalah warga negara Indonesia. Tepat setelah aku lulus SMP, aku memilih indah ke Korea. Orangtuaku tentu saja keberatan, namun aku berhasil meyakinkan mereka. Lagipula, ada bibiku disini. Bibiku menikah dengan orang Korea dan hasilnya adalah bibiku mempunyai anak yang sangat lucu! Apakah kalian tahu Kim Yoo Bin? Bocah kecil yang muncul pada drama Choi Siwon Super Junior? Dia mirip sekali dengan aktris kecil nan mungil itu. Namanya Lee Seung Ri.
“Hei, apa kau sedang mengajak Sulli agar bermalas-malasan sepertimu? Sulli bahkan berangkat siang!” hardik Bosku.
“Apa wajahku mempunyai kekuatan untuk merayu orang?” tanyaku
“Tentu saja! Apalagi kalu itu hal buruk!” tukasnya.
“Aigoo~ ajussi kau benar-benar keterlaluan!”
Sebenarnya Bosku ini sangatlah baik dan tentunya aku sangatlah beruntung! Mempunyai teman seperti Sulli dan bos yang baik hati juga keluargaku disini, hidupku benar-benar berwarna oleh mereka. Kalian tahu? Harusnya aku sampai dari jam 6 pagi karena aku bekerja disebuah restoran breakfast dan disini khusus untuk orang Indonesia, tapi tentu orang Korea pun banyak peminatnya. Setiap pagi restoran ini sangat penuh tapi aku selalu berangkat pukul tujuh pagi. Tapi ajussi cuma bilang “Aigoo~!” mungkin karena kerjaku selalu bagus sehingga ia pun selalu memafkanku, memberi toleransi. Lagipula aku juga memang handal dalam membantunya!
“Nona, aku minta tagihannya!” aku mengangguk mengerti. Akupun menyerahkan tagihan makanan yang dia pesan.
“Ooh.”
“Weo?” tanyaku, karena dia menatapku lekat.
“Bukankah kau Ae shi?! Hei ini aku Dong Jun! Teman SMA mu!” tukasnya.
“Dongjun??? Ohhh.. Dongjun ssi? Hai bagaimana kabarmu?”
“Kwencana, kau sendiri? Ku dengar kau tidak melanjutkan kuliah?”
“Ne, seperti yang kau lihat.”
“Sayang sekali. Padahal nilaimu sangat bagus.”
“Ah tidak! Lalu bagaimana denganmu?”
“Aku masih kuliah, kau tahu ibuku selalu mengomel karena aku belum lulus sampai sekarang.”
“Hahaha. Ayolah ini masih tiga tahun! Setidaknya di negaraku, rata-rata orang kuliah itu minimal empat tahun.”
“Jeongmal? Tapi ibuku sangat marah.”
“Semangat Dongjun ssi!” aku berusaha memberinya semangat.
“Ne, gomapta. Baiklah aku tidak ingin terlalu mengganggumu. Ini kartu namaku. Aku duluan.” balasnya ramah sambil memberikan sebuah kartu nama padaku. Dan setelah Dongjun pergi, Sulli mengedikkan bahunya padaku. Ah anak ini.
“Siapa itu?” tanya Sulli setelah Dongjun lenyap dari pintu restoran.
“Teman SMAku.”
“Hmm, dia tampan. Siapa namanya?”
“Aigooo~!”
“Hei, aku serius! Siapa namanya?”
“Weo?? Kau ingin aku mengenalkannya padamu?” godaku
“Anniya, berkencanlah dengannya Ae ssi.”
“Mworago?” tanyaku sambil memekik pelan.
“Aku sudah memiliki kekasih. Kau sudah cukup menutup hatimu, berkencanlah Ae ssi.” Pintanya tulus.
“Nan, papoyo (sibuk)!” kilahku, namun Sulli masih mengejarku.
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
“Aku pulaaaaang!” teriakku.
“Ayo makan. Aku sudah menyiapkan udang untukmu.”
“Ne, gomawo makcik! Nomu saranghae kkereugo gomapta!” seruku sambil tergopoh-gopoh menuju ruang makan.
“Eonnie.. kenapa kau selalu pulang malam?”
“Neo molla? Aku bekerja.” Jawabku
“Tapi kau berangkat pagi sekali, atau jangan-jangan kau berkencan sebelum pulang.”
“Hah! Aku ini eonnimu! Daasaaaar.”
“woaaaaah!! Lihat itu omma! Oppa neomu yeopposo, omma dia sangat tampan bukan? Aku benar-benar menyukainya. Ah onnie, kau harus cari kekasih seperti dia!” seru Lee Seung Ri sambil menunjuk televisi, matanya lurus menatap ke depan, pada salah satu personil Super Junior tanpa tahu bagaimana ekspressi eonni-nya.
“Sudahlah, cepat makan. Jangan ganggu eonnimu.” Sahut Moonbi mengerti.
Aku ikut menatap layar televisi, aku melihatnya. Dimanapun di dunia ini selama aku masih hidup aku selalu melihatnya, aku menatapnya sendu. Oppa apa kau tahu itu? Nafasku semakin berat. Hampir disetiap acara aku melihatmu, Oppa apa kau baik-baik saja? Apa kau makan dengan baik? Apa yang sedang kau lakukan sekarang? Tanyaku dalam hati.
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
Aku sedang membereskan meja setelah itu mencari rekapan data kasir ketika tiba-tiba Sulli merajuk padaku. Aku sangat ingin ikut dengannya, tapi kenapa dia sangat tega menjadikanku kambing congek? Memangnya enak berada ditengah-tengah orang yang kasmaran? Keluhku dalam hati.
“Ayolah, kau harus ikut! “
“Entahlah, aku sangat lelah. Minggu ini aku benar-benar ingin istirahat.” Tolakku halus. Namun lagi-lagi Sulli merajuk.
“Ooh aku hampir lupa! Akan ada fanmeeting Ae ssi! Ada acara tanda tangan langsung. Seperti yang kau tahu, aku harus mendapatkan tanda tangan Eunhyuk.”
“Mwo?” tanyaku hati-hati
“Ne, ini event Super Junior. Jangan bilang kau juga tidak tahu. Ah tidak! Kau membosankan seperti kekasiku!” sindirnya.
“Aku tidak tahu.”
“Ayolah ku mohon, kau harus ikut!”
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
Besoknya..
“Bangunlah Ae ssi! Temanmu sulli sudah datang! BANGUNLAH!” teriak makcik. Ah bahkan dihari libur aku tidak bisa tidur nyenyak. Sebenarnya sampai kapan aku harus bangun pagi. Setidaknya, aku ingin sekali bangun siang.
“ARASSO!”
Aku setengah berlari ke kamar mandi dan segera menuju lemari pakaianku. Aku menatap lemariku bingung. Bajuku benar-benar lusuh, tidak ada satu model pun yang enak untuk dilihat. Setidaknya untuk musim ini. Aku bahkan tidak pernah shopping. Aku meradang. Sebenarnya, aku ini apa? Bahkan alat kosmetikku hampir habis dan macamnya pun sangat minim. Namun, aku tersadar dan segera berganti baju seadanya, Sulli pasti mengamuk kalau terlambat sedikit saja.
“Ayolah cepat! Ah tidak aku pasti terlambat.”
“Dimana Minjoon?” tanyaku heran karena sedari tadi tidak melihat kekasih Sulli.
“Jangan sebut namanya! Aku sangat kesal, dia tidak mau menemaniku. Dia bilang pergilah dengan Ae ssi, bersenang-senanglah dengannya. Dasar pria membosankan! Ah sudahlah, ayo.. kita pasti terlambat!” Sulli benar-benar menyebalkan, tahu begini aku mau kabur.. dia menggandeng tanganku guys! Persis seperti film India yang pernah ku tonton waktu SD. Baiklah, lupakan! Ini Super Junior, dan sebagai informasi awal, Sulli adalah ELF SEJATI. Dengar kan? Maksudku kalian pasti tidak akan mengira dia ‘hanya’ ELF bukan? Dia memiliki setidaknya 5 Album sekaligus setiap mereka mengeluarkan lagu baru. Dan itu dalam satu judul loh ya? Mubazir? Dia tidak mengenal itu, yang dia mengerti adalah dia harus membeli satu judul terbaru namun membelinya dengan 5 kaset sekaligus agar Oppanya itu mendapat uang saku lebih. Kalian mengerti atau malah bingung dengan penjelasanku? Ah sudahlah lupakan. Sulli kembali menarik tanganku kasar.
“Hei, lihat! Sudah penuh sekali!” sergah Sulli sambil melepas genggamannya. Ah akhirnyaaaaaa! Keluhku. Tanganku benar-benar sakit!
“Hmm.. sepertinya Super Junior memang terkenal.” Balasku sekenanya. Sulli langsung melotot padaku. Aku sedikit memaksa senyum.
“Mwo? Sepertinya?! Ini bukan SEPERTINYA Ae ssi! Ini kenyataan, Super Junior are King of Hallyu!” bentaknya. Aku hanya melongo, beraninya dia membentakku. Dasar kalap! Hardikku dalam hati.
“Kita mau menganti dimana? Disini ada sepuluh meja.”
“Tentu aku akan mengantri disemua meja. Aku harus mendapatkan setiap tanda tangan dari Oppa.” Serunya dengan semangat tanpa memperdulikan tampangku.
“Sulli ah! Apa kau masih waras?” sindirku.
“Bukankah kau sudah berjanji akan menemaniku hari ini? ohiya, aku ada kertas lebih, ini untukmu! Mintalah juga tandan tangan.” Ajaknya tanpa rasa bersalah.
“Aahhhhhrgh! Aku akan gila setelah keluar darisini!” tukasku sedih.
“Ae ssi, kau mulailah dari meja terakhir! Aku akan mulai dari sana!” tegasnya. Lalu Sulli pun meninggalkanku dengan santai. Aku hanya pasrah! Dia memang gila! Dia menyebut dirinya ELF. Lihatlah! Setiap hal yang menempel pada badan Sulli mengandung unsur BoyBand itu. Gantungan HP, tas, baju, kaus kaki bahkan mungkin sesuatu yang ia kenakan sebelum baju pun aku hampir yakin kalau mungkin saja gambarnya adalah muka dari salah satu anggota SJ, ah mengerikan. Selalu ada lambang ELF dalam setiap busana yang ia kenakan. Namun, seaneh apapun sulli dia tetaplah teman baikku. Terbaik malah!
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
“Siapa namamu?” tanya salah satu personil Super Junior saat aku telah sampai didepan mejanya. Dia terus menandatangani kertasku tanpa melihatku. Aku hanya diam, memandangnya sedetik, dua detik.
“Siapa namamu? Aku akan menuliskannya di..” ucapannya terpotong, ia mendingakkan wajahnya, matanya lurus dan menatapku lama. Ia terkejut! Sama sepertiku.
“Hei nona! Cepatlah, kenapa kau berdiam saja! ELF yang lain masih mengantri. Bukankah kau sudah mendapat tandatangan?” tegus salah satu petugas FanMeeting itu. Aku pun tersadar dan hendak pergi namun tiba-tiba satu tangannya mencegahku pergi.
“Tunggu!” serunya dan meminta waktu pada petugas itu dan kembali menatapku tajam.
“Boleh aku bertanya? Nona, sejak kapan kau menjadi ELF?” tanyanya sambil menatapku tajam.
“Tidak.. aku bukan, maksudku.. aku hanya membantu temanku mendapatkan tandatangan.” Balasku sambir menundukkan wajahku.
“Mwo? Apa yang ia katakan?” kata seorang ELF dibelakangku.
“Haaaha. Baiklah.” Serunya dan membiarkanku pergi begitu saja. Aku langsung minggir, menjauh dari FanMeet itu dan berusaha mengatur detak jantungku. Dari sekian banyak meja kenapa aku harus mengantri dimeja itu? Aku benar-benar bodoh! Harusnya aku membaca namanya. Tapi, entahlah. Disini sangat ramai mana bisa aku membacanya walau mungkin hanya lima meter jauhnya. Tapi, disini penuh sekali sangat penuh, seperti lautan manusia.
“Ae ssi! Kau kemana saja aku mencarimu! Ohiya, berapa banyak sign yang kau dapat?” tanya Sulli tanpa memperdulikan wajahku yang mungkin sudah pucat pasih.
“Ini..” aku menyerahkan tiga kertas pada Sulli.
“Mwo?! Kau hanya mendapat tiga tanda tangan??! Ah dasaar! Lihat ini, aku mendapat sepuluh tandatangan!” Pamernya dengan senyum mengembang menampakkan giginya.
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
Aku kembali duduk disebuah restoran yang indah dengan deretan bunga yang indah, namun ini aneh kenapa ditempat ini sangat sunyi? Aku segera membuka mataku! Hah jam berapa ini? jam delapan?? Gila! Bos pasti akan memarahiku, tidak! Ini adalah hari yang penting. Hari pembagian gajiku. Aku harus cepat. Aku lari terbirit-birit. Kenapa makcik tidak membangunkanku? Aku pasti mati, ini sudah hampir jam setengah sembilan. Gawat, bagaimana kalau aku tidak mendapat gajiku bulan ini? belum sempat aku menyelesaikan imajinasiku tentang gaji bulan ini, tiba-tiba seseorang menarik tanganku dengan gesit dia mendorongku ke sebuah gang kecil, ia membanting tubuhku. Sebelum aku sempat melihatnya, aku memukulnya keras. Ia tetap tidak melepasku, membekap mulutku sampai akhirnya aku menyerah dan kehabisan tenaga. Aku mulai menatap orang itu dan aku sangat terkejut. Aku tidak bisa menyembunyikan rasa terjekutku, aku menatapnya lurus. Dia mulai melepaskan dekapan dimulutku, matanya menatapku sendu. Terus menatapku. Ah tidak! Mata elang ini selalu saja membunuhku. Dia menghela nafas panjang.
“Bukankah kau sudah kembali ke negaramu?” ia bertanya dengan tatapan itu.
“Weo? Apa kau sangat senang jika aku pergi?”
“KAU!! Apa kau bercanda?!” suaranya meninggi dan kedua tangan mencekram lenganku, kembali mendorongku ke tembok. Ia menatapku tajam.
“Mian.. aku sedang tidak ada waktu sekarang. Aku sudah terlambat. Aku harus mendapat gajiku hari ini.” jelasku.
“Apa kau bekerja direstoran itu? Kuliahmu? Bagaimana dengan cita-citamu?” ia kembali bertanya namun kali ini suaranya melembut. Aku tersenyum lemah. Menatap bintang yang begitu indah didepanku.
“Apa kau makan dengan baik? Bagaimana rasanya, apa kau bahagia? Orang-orang selalu membicarakanmu, setiap acara ditelevisi selalu menyorotmu. Semua orang menyukaimu!” tukasku lembut
“Lalu, bagaimana denganmu?”
“Mwo?”
“Apa kau juga menyukaiku?” tatapannya kembali menajam.
“Tentu. Suaramu merdu aku suka. Kau juga pandai menari sekarang. Aku suka dance-mu.”
“Kau pembohong!” hardiknya.
“Aku tidak berbohong, kau.. melakukan semuanya dengan sangat.. baik.”
“Dimana pria itu?! Dimana dia sekarang? Bukankah kau akan pergi dengannya? Apa dia mencampakkanmu!” dia kembali membentak dan mencekram lenganku dengan paksa. Tatapannya berkilat tajam.
“CUKUP!! Itu bukan urusanmu!” bentakku keras dan dengan kekuatan seadanya aku mendorongnya keras. Terus mendorongnya dan ia pun terjerembab ke tembok satunya. Dengan nafas terengah aku berlari secepat mungkin, meninggalkanya. Meninggalkan bintang yang begitu bersinar, aku yakin dia tidak akan mengejarku karena tempatnya bukan disini. Bukan ditempatku. Tempatnya adalah disana, disebuah langit gemerlap yang indah. Aku tidak sadar bagaimana dan kemana saja aku berlari. Aku hanya sadar kalau perutku sangat lapar dan kepalaku sangat pusing. Aku tidak bisa berfikir, aku rasa aku harus pulang sekarang. Ini sudah hampir malam.
“Aku pulaaaang.” Teriakku, aku sampai dirumahku. Maksudku rumah makcik.
“Eonnie, omma mencarimu. Dia sangat marah.” Seru Seung Ri
“Benarkah?” aku sedang berfikir kenapa makcik marah saat tiba-tiba saja sebuah warna putih melintas dimataku.
“Amplop???” seruku
“Ini gajimu.”
“Ah jeongmal? Woaaah, gomawo makcik. Aku kira aku..” aku menghentikan perkataanku dan menatap Moonbi, ah ini dia ternyata.
“GO-MA-WO??!” sindirnya.
“Ah.. mian aku..”
“Kenapa gajimu bisa ditanganku? Kemana saja kau? Bosmu, Sulli meneleponku berkali-kali, dia bertanya kenapa kau tidak masuk dan kenapa kau tidak menganggkat ponselmu!” bentaknya.
“Itu.. ah! OMO!! Ponselku hilang.” Aku kaget sendiri, menyadari bahwa ponselku memang sudah tidak ada. “Heehehe, mian makcik. Makcik, aku ingin mengajakmu makan besok.” Ajakku.
“Kau masih bisa tertawa.” Sindir MoonBi. Emosi Moonbi pun seketika mereda, ia mengelus rambutku lembut dan menyuruhku istirahat. Moonbi memang selalu menganggapku anaknya. Dan disebuah tempat mewah, gedung pencakar langit. Lampu berkelap-kelip indah, angin berhembus lembut. Bintang sangat indah, seolah bisa memetiknya karena begitu dekat. Disebuah balkon, seseorang menghela nafas panjang. Memegangi sebuah kalung dilehernya, menatanya lekat. Sebuah kalung dengan liontin berbentung bintang, matanya mulai berkaca-kaca. “Apa maumu?” “Kenapa kau kembali?” “Jangan-jangan kau tidak pernah pergi?!” “Lalu, apa saja yang kau lakukan tiga tahun ini?” perasaan orang itu berkecamuk, ia terus bertanya pada dirinya sendiri. Ia merasa sangat bodoh. “Kau selalu membuatku gila Shin Ae ah!” ucapnya pelan dan airmata orang itu pun terjatuh, tidak tertahan lagi.
“Hyungnim! Kau dimana? Ayo, ini sudah waktunya latihan! Teukki mengamuk lagi.” Teriak Sungmin. Orang itu menghapus airmatanya namun masih enggan untuk bergerak, matanya menatap lurus, menengadah ke langit.
“Ah.. disini kau rupanya! Apa yang sedang kau lakukan! Aku mencarimu kemana-mana.” Sergah Sungmin
“Sungmin-ah..”
“Hyung, kenapa kau, apa kau baik-baik saja?” tanya sungmin cemas.
“Aku bertemu seseorang. Aku benar-benar ingin mati!” tegas orang itu.
PLTU Kanci Cirebon Meledak Oleh Wiloka / II-XI Pada Pukul 14:48 wib | Jumat, 26 September 2014
Dikutip dari : http://setaranews.com/?p=6279&utm_medium=twitter&utm_source=twitterfeed
Cirebon-Setaranews.com Beberapa saat lalu terdengar suara gemuruh yang terdengar hampir diseantero Cirebon. Hal ini sudah pasti menyita perhatian warga Cirebon terkait sumber dari suara mirip ledakan tersebut. Diketahui bahwa ledakan yang sempat meresahkan warga itu berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang beroprasi di daerah Kanci Kabupaten Cirebon.
Beberapa warga menuliskan kesaksianya terhadap suara gemuruh itu di media sosial seperti Twitter dan Facebook.
“PLTU Kanci Cirebon meledak terdengar suara gemuruh berkepanjangan” ujar pemilik akun twitter @tatangnurlano49.
“ada kerusakan pipa PLTU Kanci dan menyebabkan bunyi yang begitu bergemuruh” tulis akun Imam Ghozali di laman Facebooknya.
Belum diketahui pasti penyebab dari ledakan yang terjadi di PLTU yang diresmikan 2012 lalu. Namun, tersiar kabar penyebab PLTU meledak akibat salah satu turbin meledak saat diuji coba. Beruntung tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut
Daftar Smartphone Android RAM 1 GB Murah Harga Spesifikasi
Dikutip dari : http://www.hobigadget.com/daftar-smartphone-android-ram-1-gb-murah.html Daftar Smartphone Android RAM 1 GB Murah Harga Spesifikasi
Hobigadget.com | Daftar Smartphone Android RAM 1 GB Murah Terbaik 2014 – RAM (Random Access Memory) merupakan salah satu bangain terpenting dari smartphone yang berperan terhadap kinerja dan performa ponsel pintar secara mendasar, dengan kapasitas RAM yang cukup maka smartphone akan bekerja optimal.
Jika dulu ponsel dengan RAM besar harganya bisa bikin gigit jari, maka lain halnya saat ini dimana smartphone dengan RAM 1 GB dibanderol relatif lebih murah, apalagi semenjak gempuran smartphone lokal yang menawarkan spesifikasi tinggi salah satunya adalah kapasitas RAM yang cukup besar.
Meskipun begitu, tak sedikit ponsel besutan vendor ternama yang dilengkapi RAM 1 GB yang harganya terjangkau, penasaran tipe apa saja smartphonen RAM 1 GB murah tersebut? Berikut daftar lengkapnya. Daftar Smartphone Android RAM 1 GB Murah Terbaik dan Harga Terbaru 2014
Motorola Moto E – Rp 1.3 juta
Spesifikasi: Android v4.4.2 KitKat, Layar 4.3″ qHD 960 x 540 pixels, Memori 4GB, micro SD up to 32GB, RAM 1GB, CPU dual core 1.2 GHz Snapdragon 200, kamera 5 MP, baterai 1980 mAh – lihat detailnya
Asus Zenfone 4 – Rp 1.1 juta
Spesifikasi: Android v4.3 Jelly Bean, Layar 4.0″ WVGA 800 x 480 pixels, Memori 4GB, micro SD up to 32GB, RAM 1GB, CPU dual core 1.2 GHz Intel Atom Z2520, kamera 5 MP, depan VGA, baterai 1980 mAh – lihat detailnya
Smartfren Andromax i2 – Rp 1.49 juta
Spesifikasi: Dual SIM GSM-CDMA, Android v4.1 Jelly Bean, Layar 4.5″ WFVGA 854 x 480 pixels, Memori 4GB, micro SD up to 32GB, RAM 1GB, CPU quad core 1.2 GHz MTK, kamera 5 MP autofokus, LED FLash, depan 1.3MP, baterai 2000 mAh – lihat detailnya Advan Vandroid S5J – R 1.69 juta
Spesifikasi: Dual SIM GSM-GSM, Android v4.2 Jelly Bean, Layar 5.0″ HD 1280 x 720 pixels, Memori 4GB, micro SD up to 32GB, RAM 1GB, CPU quad core 1.2 GHz MTK, kamera 8 MP autofokus, LED FLash, depan 3MP, baterai 2000 mAh – lihat detailnya Himax Polymer-Li – Rp 1.39 juta
Spesifikasi: Dual SIM GSM-GSM, Android v4.2 Jelly Bean, Layar 5.0″ qHD 960 x 540 pixels, Memori 4GB, micro SD up to 32GB, RAM 1GB, CPU quad core 1.3 GHz MTK, kamera 8 MP autofokus, LED FLash, depan 3MP, baterai 2000 mAh
Demikian review singkat dan ulasan tentang Daftar Smartphone Android RAM 1 GB Murah Terbaik beserta spesifikasi detailnya, jika artikel ini bermanfaat jangan ragu untuk membagikannya ke teman-teman Anda di jejaring sosial Google+, Twitter atau akun Facebook Anda.
cek cek cek satu dua satu dua baiklah abaikan! ini ceritanya lagi mau sok-sok-an kasih link, coba dibuka ya guys mastiin aja ni link bisa dibuka kagak -.- well, berhubung yah taulah ya ini yang punya blog masih perawan banget soal nulis blog wkkkwk. Ini dia link download film action terbaru, semoga belum punya. Diberikan untuk jangjangggggg nok riza dan mbah putri yang bapaknya bos duren itu loh. Judulnya : LUCY dikutip dari : http://www.filmbaratbaru.com/2014/08/download-film-lucy-action-terbaru-2014.html .. so langsung ajah .. coba download (eh bisa dibuka kagak sih?)
Hahhhahaha, hari yang melelahkan. Biarinlah ketawa mumpung ketawa belum bayar, kalo bayar nanti repot lagi. Belum juga punya summer breeze eh ada karya taufik ismail di gramed yang bikin ngiler (gak nyambung! abaikan!). Pemirsa yang budiman, hari ini aku kembali meradang. Nah ya itu bener. Nah iya itu itu. Yang pojok itu siapa namanya, iya apa jawabannya? udah sini maju daripada ditulis dibuku bikin penuh. Okee baik, makan tuh buku! (okee, lebih gak nyambung -_-). Kenapa sih dengan JobFair hari ini? Kenapa sih, kalian harus memajang angka 3,00 itu. Apa kalian tau gimana rasanya bagi mereka yang belum mencapai angka 3,00 itu? Dan kenapa pula, saat ditanya berapa IPK nya? dan yessss! menjawab dengan lugu kalau yah masih dibawah angka membetekan 3,00 kalian malah bertampang seolah "pergi lo! jangan nitip amplop coklat disini!" Hei kamu mas mbak, tolong mukanya di lap dulu, setiap orang itu punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Aku ini termasuk orang yang mati-matian buat baca buku, ada mereka yang tidur cepet enak dan ada mereka yang tidur malem karena ada kesenangan terus paginya tinggal, nah ya itu bener, tinggal sarapan minta duit jajan beres.., aku engga begitu loh woy mas mbak yang jaga stand! Nah, iya itu. Bener. Aku begadang mbak mas tiap malem, siang kalo nyampe rumah aku kudu ngebantu ortuku dulu, belajar? Ngeliat keringet ortuku aku mana iso belajar. Nah iya itu bener! Aku bisanya belajar malem-malem sampe yah nah itu bener sampe kelaperan! Udah ngapalin aku, udah usaha masukin konsepnya juga, udah mau keriting juga ini pulpen kebanyakan nyoret ini nyoret itu. Tintanya udah unlimited. Tapi mana iso aku marah kalau IP nya masih segitu? Nah iya mas mbak yang jaga stand, itu loh maksudku.. Jangan ngeremehin orang, nah iya itu bener.. jangan memandang remeh orang. Jadi nah iya itu bener, terima aja amplop coklatnya.. jangan sampai membuat seseorang kalah sebelum berperang.
Sebelumnya perkenalkan namaku adalah Rohaeti Iskandar. Tinggi pas hanya 160 cm saja dengan mata yang hitam legam rambut yang cenderung bergelombang dan berat badan yang mungkin bagi sebagian kalangan menganggapnya “subur” padahal sih lebih buaaaanyak yang lebih berbadan subur ._. permasalahan tidak sampai disitu saja, alkisah aku memanglah anak terakhir dari kedua orangtuaku *hugs tapi aku harus menerima kenyataan bahwa aku mempunyai seorang saja kakak yang mempunyai tatapan anak tiri padaku (poor I am!). ini memang bukan sinetron ala-ala RATAPAN ANAK TIRI, namun kakakku sangatlah berbeda. Dia tidak pernah menganggapku adik sematawayang seperti kebanyakan kakak lainnya (sebenarnya aku juga tidak berharap sih dia memberiku coklat atau permen secara aku tidak menyukai COKLAT ataupun permen. Bahkan ketika masih menganut hari valentine, aku memberikan coklat yang diberikan seseorang padaku kepada kakakku. Tamat). Dan tahukah kalian para readersku hikss, kakakku selalu menatapku dengan tatapan itu! Bukannya aku tidak tahu atau tidak mengerti dengan tatapan itu. Aku hanya tidak tahu alasannya, karena itu ketika ada waktu luang yang sedikit tepat aku dengan segenap jiwa dan ragaku memulai pembicaraan sakral dengan kakak semata wayangku ini.
“Kak ,, ada yang mau gue omongin sama lo”
“goceng.” Jawab kakak sematawayangku datar, di susul luapan nasi dengan sendok ke mulutnya. Dan hellooo?! Itu masakanku!
“gimana rasanya, kurang apa?”
“KURANG ENAK.” Jawab kakakku datar, kali ini segompal nasi masuk lagi ke mulutnya. Aku bukannya tidak tahu dia akan menjawab dengan seperti itu, tapi kali ini aku yakin harusnya kakakku menjawab “ENAK BANGET!” karena masakanku ini sudah teruji secara klinis dan sudah dipatenkan oleh pencicip internasional sekelas farah quinn yaitu Ibuku.
“tapi kok abis ya?” tanyaku polos
“engga ada makanan lagi, gue LAPER.”
Tanpa berbasa-basi lagi, aku langsung menuju pokok pembahasan. Tentang alasan itu, alasan tatapan anak tiri.
“kak sebernanya kenapa sih, lo ngeliat gue begitu banget! Emang gue korban anak-anak busung lapar? Lo ngeliat gue seolah-olah gue ini layak diberi nasi bungkusan. Asal lo tau, gue bukan korban busung lapar dan gue sehat nan wal’afiat dan satu hal yang mungkin lo lupa, gue ini adik lo plus SATU-SATUNYA!”
Aku mengawali pembicaraan sakral ini dengan teoriku, sebuah teori yang sudah pasti benarnya (menurutku sih).
“oh. Lo mau tau aja apa tau banget? Kalo mau ngomong sama gue bayar dulu.” Jawabnya kembali datar. Aku hanya bisa menatapnya penuh selidik. Baiklah akan ku keluarkan jurus Modem Queen-ku.
“haduhh nanti gue pinjemin modem!”
Dan kakakku pun luluh, ia memang salah satu internetiria atau sejenisnya sehingga tidak bisa berada ditempat yang non Wifi seperti rumahku ini. Ralat rumah kedua orangtuaku, bahkan dia pernah membobol pesbukku, atas alasan itulah aku sering menutup akun pesbuk bahkan harus bersusah payah membuat akun yang baru karena itu tawaran meminjaman modem selalu berhasil walaupun efeknya adalah aku tidak bisa mendownload karena PASTI jika pulsa sudah digunakan kakakku untuk hobinya itu kecepatan downloadnya menurun sangat drastisssss (sialnyaaaa punya kakak begini!) dan ia kembali melahap nasinya lalu meneguk segelas air dan “hoooooog!” suara absurb itu pun muncul.
“tiap gue berhenti dilampu merah gue suka ngeliat anak kecil nyanyi.” Kakakku mulai membuka sejarahnya, matanya seolah menerawang jauh.
“gue juga sering ngeliat orang yang cenderung semururan sama lo, ramean antre dijalanan tameng sambil nyanyi kadang juga sambil menampakkan gejala muka busung duit (at GUJAT). Dan tiap gue liat tempat pembuangan akhir dalam kurung tanda kurung TPA (kakakku mendiskripsikannya dengan sangat gamblang, terimakasih untuk kakakku), gue juga ngeliat sesuatu yang familiar. Dan akhirnya gue sadar.” Kakakku menahan nafas, menghembuskannya pelan dan menatap mataku lekat. Mau tahu cerita selanjutnya, hubungi dokter
Setelah memproklamirkan bahwa akyuu punya blog dan sedikit memaksa kawanan untuk membacanya (maaciw ya! Yang udah baca tunggu aja, tunggu pahala dirumah), akhirnya ada beberapa request dan saran yang masuk. Ada yang minta dibuatin puisi (S.H), ada yang mau baca cerpen sama fanfict (W.S), ada juga yang minta link buat download biar idup blog nya (P.R), dan baiklah akan mewujudkan satu-persatu tapi sabar ya (orang sabar pantat lebarrr *opss).
Ini puisi didedikasikan untuk mamay (goceng ya mmay! Awas bae)
PUTIH
Bila salju akan turun pada malam natal
Bila sakura akan bertaburan dimusim semi
Maka itu tidak berlaku untukmu
Kau layak putih seputih salju yang turun
Kau layak bening sebening embun pagi
Dan kau layak kuat, seperti hati Ibu Kartini
Hingga semua kan indah
Hingga semua kan putih
Dan semua mencapai ujungnya
Percayalah, disana putih bening kuat akan menjadi milikmu seutuhnya
Biarlah goresan hitam itu
Biarlah goresan-goresan yang mencoret kertasmu
Bukankah disampingmu selalu ada penghapus pamungkas itu?
Percayalah, itu milikmu
Putih milikmu
Jaga terus hatimu, ingat penghapus pamungkas itu hanya untukmu
Ada beberapa cerpen sama mungkin bisa dibilang semi novel yang udah direkap tinggal kirim terus cetak (mimpi tertunda), tapi ada beberapa hal yang masih belum bisa dihandle misal nilai IPS yang turun naik dan belum maksimal, solusinya masih dilakukan tapi belum membantu. Mungkin Tuhan punya rencana lain hhehehe. Malem ini mau nge-share cerpen favorite deh (judulnya doang sih, mumpung vertigo kumat jadi kuat melek*curcol*). Kalau mau baca cerpen by Iskandar R harus bayar dulu ya hihihii. Berikut beberapa njudul novel atau cerpen yang recomended banget!
1.Chronicles of Audy : 4R
2.Chronicles of Audy : 21
3.Summer Breeze
4.Mimpi Bayang Jingga
5.Semua karya Maria A sarjono
Jangan banyak-banyak lima rekomen dulu, itu juga kalau bisa nemuin bukunya wkkk. Mending minjem deh :p nomor satu sampai tiga itu karangan penulis tergenius Orizuka. Kenapa genius? Usut punya usut, orizuka ini memang handal banget bikin readersnya ngebaca ulang novel saking serunya loh *Asli. Maria A Sarjono juga engga kalah, beberapa novel yang udah aku baca semuanya bikin nyesss. Dan cerpen Jingganya Sanie B Kuncoro ini pas banget buat kamu yang butuh mimpi (cieee mimpi).
My fav food are salad indonesian (rujak), jengkol
(NO!!!) and the last is ramen(koreanfood) my fav drink is water lol. Follow my
instagram @18rohaeti more pict there :) mari membaca!